Beranda
/
Artikel
/
Untuk Anda
/
Cicil Premi Asuransi di MyProtectionTanpa Kartu Kredit? Bisa Banget!
Cicil Premi Asuransi di MyProtectionTanpa Kartu Kredit? Bisa Banget!
27 March 2020
MyProtection News Jakarta

Hi, Sahabat MyProtection,

Ada kabar super baik, nih! Sekarang bayar cicilan premi asuransi di MyProtection tidak perlu kartu kredit! Anda bisa memilih fasilitas cicilan 0 – 12 bulan bulan dengan Kredivo. Sekarang, punya asuransi makin praktis dan mudah bayarnya.

Berikut ini cara menggunakan Kredivo untuk mencicil premi asuransimu:

  1. Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya Perlindungan Kesehatan Prima yang mempunyai fitur Saldo Prima untuk beli obat tanpa berobat.
  2. Pilih manfaat yang Anda butuhkan seperti rawat jalan, rawat inap & bedah, lalu isi data diri dengan lengkap
  3. Masuk ke menu “MyCart” lalu klik Bayar
  4. Dalam laman pembayaran, Anda bisa memilih ppembayaran dengan Kredivo. Cicilan premi pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Terdapat pilihan cicilan 0, 3, 6, dan 12 bulan!
  5. Setelah pembayaran selesai, artinya Anda dan keluarga siap #DijagainTerus sama MyProtection!

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Apakah artikel ini membantu?
Subscribe Newsletter Kita
Klik subscribe untuk berlanggan newsletter artikel kami
Bagikan MyPro ke
facebook
twitter
instagram
Tentang MyProtection News Jakarta
MyProtection adalah salah satu pioneer portal pembelian asuransi kesehatan maupun asuransi umum secara online yang dapat diakses melalui platform website dan aplikasi sejak 2017.
Rekomendasi Artikel
5 16-03-2020
5 Tips Parenting untuk Anak Cerdas Menurut Psikolog

Jakarta, 16 Maret 2020 - MyProtection News

Mendidik anak untuk menjad cerdas tidak cukup dengan memasukan anak ke sekolah, mendaftarkannya mengikuti segudang les, ataupun terbatas pada ukuran akademik.

Sebaliknya, anak yang cerdas lahir dari pola didikan orang tua yang tepat serta efektif dan dibutuhkan proses panjang serta kompleks.

 

Berikut ini beberapa tips parenting rekomendasi psikolog yang bisa Anda tiru:

 

  1. Berikan anak kesempatan memilih dan berkembang

Sebagai orang tua, tentunya Anda ingin memberikan yang terbaik kepada anak. Anda mungkin tergoda untuk mengatur jadwal anak dan memilihkan sekolah atau les untuk anak Anda agar ia bisa tumbuh dengan skill yang dibutuhkan.

Namun, kecerdasan anak tumbuh dari imajinasi, eksplorasi, dan bermain sesuka hati. Berikan anak Anda kesempatan untuk mencoba banyak hal dan belajar dari pengalamannya. Wajar bagi anak kecil untuk merasa penasaran dan cepat bosan,terutama jika disodorkan dengan jadwal padat dengan kegiatan yang belum tentu ia sukai.

 

  1. Manfaatkan teknologi

Teknologi dapat membantu Anda serta anak dalam lingkup edukasi. Berbagai tontonan serta permainan interaktif bisa merangsang kognitif anak.

Misalnya penggunaan virtual reality bisa mengajarkan anak terhadap kejadian di masa lalu atau masa depan seperti kehidupan zaman pra sejarah atau permainan petualangan. SehinggaAnak bisa ikut merasakan kejadian di dalamnya.

 

  1. Dukung pertemanan sehat, jauhkan yang buruk

Soal pertemanan, tentu saja memiliki banyak teman bisa jadi hal yang baik untuk anak. Melalui teman, si kecil belajar bersosialisasi, beradaptasi, dan bernegosiasi. Hanya saja, Anda tetap harus memperhatikan dengan siapa saja anak berteman. Berikan pengertian kepada anak untuk menghindari teman yang membawa pengaruh buruk seperti mengajak berbohong, suka memukul, atau sering melawan guru. Karena pertemanan yang buruk bisa merusak kebiasaan baik.

 

  1. Pilih sekolah dan guru yang kompeten

Gaya parenting Anda yang sudah baik harus didukung dengan sekolah dan guru yang baik pula. Ketika anak mulai bersekolah, maka setidaknya anak akan menghabiskan 4 – 6 jam di sekolah. Sehingga kebiasaan baik yang ada di rumah harus didukung dengan guru dan sistem pendidikan memadai. Anda juga harus mempertimbangkan minat dan bakat anak. Sehingga Anda bisa membantu mempersiapkan rencana pendidikan yang tepat untuk anak.

 

  1. Jangan paksa anak

Setiap anak memiliki karakter dan keunggulannya masing-masing. Orang tua memang menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Namun, peran orang tua adalah mengarahkan minat dan bakat anak dan memberi fasilitas sebaik mungkin.

Misalnya, mungkin Anda ingin sang buah hati terlibat dengan banyak kegiatan sosial dan punya banyak teman, tetapi bisa jadi si kecil lebih pendiam dan introvert. Sehingga ketika dipaksa bersosialisasi, anak malah akan menjadi gugup dan pemalu. Contoh lainnya adalah ketika si kecil lebih suka bermain atau berolahraga dibanding belajar atau mengikuti les akademik. Coba untuk memahami keinginan dan karakter anak. Selama kebiasaan atau perilaku anak tidak menyimpang, maka Anda cukup mengawasi sambil memberikan arahan yang tepat bagi anak.

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Baca Artikel
5 23-01-2025
12 Taman Wisata Alam di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi! 
Baca Artikel
5 31-10-2019
November Saver for Traveler
Baca Artikel